Warga Dusun Batur Nyadranan Di Makam Mbah Trobongso

Baturagung, Jum’at 20 September 2019

Siang ini setelah selesai melaksanakan sholat Jum’at di masjid warga Dusun Batur Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan sesuai tradisi setiap tahunnya di Jum’at Pon Bulan Suro akan ada tradisi Nyadran di Makam Mbah Trobongso. Mbah Trobongso sendiri adalah leluhur Dusun Batur yang mana beliaulah cikal bakal lahirnya Dusun Batur ini dan tentunya salah satu leluhur awal mula berdirinya Desa Baturagung.

Menurut Wikipedia Nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah. Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta, sraddha yang artinya keyakinan. Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan.Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artiya ruwah syakban. Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur.

Di Dusun Baturagung sendiri yang terdiri dari 12 RT dan 2 RW ini pada Jum’at Pon Bulan Muharram setiap tahunnya mengadakan tradisi nyadran. Acara inti dimulai jam 13.00 siang, sebelumnya para warga akan membawa berkat (nasi) untuk dikumpulkan menjadi satu dan diberi “iwak wedus” daging kambing yang telah disembelih paginya. Setiap warga yang datang biasanya mendapat 2-3 berkat.

Acara inti nyadran dimulai dari sambuatan ketua panitia, kemudian laporan pembangunan makam dan laporan keuangan acara nyadran dilanjut tahlil dan do’anya. Acara Nyadran selesai jam 13.45 WIB.

Bapak kepala Desa Baturagung juga hadir di acara ini, berikut perangkatnya dan para ketua RT maupun RW di lingkungan Dusun Batur. (MAH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *