Dalam Rangka menyambut HPSN (Hari Peduli Sampah Nasional) tahun 2021 yang nantinya akan diperingati tanggal 21 Februari ini. Salah satu Bank Sampah yang ada di Desa Baturagung memanfaatkan daur ulang sampah sebagai kerajinan bernilai ekonomi. Sampah yang telah dipilah dan dikumpulkan ini akan dijadikan sebagai bahan baku ekonomi dimasa pandemic.
Perlu diketahui Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati pada 21 Februari tiap tahunnya ini selama 5 tahun terakhir, HPSN menjadi momentum untuk membangun kesadaran publik dalam upaya-upaya pengurangan sampah. Upaya tersebut ternyata membuahkan hasil yang sangat positif.
Memanfaatkan momentum positif tersebut, maka HPSN 2021 dijadikan platform untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia sekaligus sebagai perwujudan dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, yaitu waste to resource melalui pelaksanaan ekonomi sirkular (circular economy) dan sampah menjadi sumber energi.
Hal tersebut didukung data terkini, dimana pengelolaan sampah termasuk salah satu sektor usaha yang tahan banting selama pandemi COVID-19. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia kuartal III 2020 pada 5 November 2020, sektor ini justru mengalami pertumbuhan positif. Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan limbah merupakan sektor yang tumbuh sangat tinggi, yaitu 6,04%.
HPSN mengingatkan Bangsa Indonesia bahwa persoalan sampah harus menjadi perhatian utama yang melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaannya. Persoalan sampah merupakan persoalan serius dan multidimensi, sehingga diperlukan resonansi kepedulian persoalan sampah secara terus menerus.
Salah satu Bank Sampah yang ada di RT 08 RW 02 Dusun Batur ini, membuat berbagai macam kerajinan, diantaranya bunga hias, keranjang buah, tempat tisu, bros dan lain-lain. Kegiatan ini murni dari sampah-sampah yang telah dikumpulkan oleh masyarakat yang ada di wilayah dusun Batur. Sampah yang terkumpul ini kemudian dipilah dan dijadikan kerajinan yang menarik dan bernilai ekonomis. (MAH)