PUSKESMAS GUBUG I GELAR SIMULASI STBM CEGAH STUNTING

Pada tanggal 5 Agustus 2022 lalu. Dinas kesehatan Kab. Grobogan melalui Puskesmas Gubug I menggelar kegiatan simulasi STBM pencegahan Stunting di Desa Baturagung. Bertempat di Rumah Ibu Anis RT 03 RW 01 kegiatan ini dihadiri pula oleh Bapak Kepala Desa Baturagung Bapak Mubasir, Ketua FKD, Kader PKK, Bidan Desa dan juga ibu hamil.

Dari pihak puskesmas yang diwakili oleh Mas Arif beliau menyampaikan materi tentang stunting diantaranya adalah penyebab stunting yaitu Stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. penyebab stunting adalah sebagai berikut :

  1. Praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum, pada masa kehamilan dan setelah melahirkan.
  2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC (ante natal care) atau pelayanan kesehatan ibu selama masa kehamilan, post natal care atau pelayanan setelah melahirkan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
  3. Masih kurangnya akses rumah tangga/ keluarga pada makanan bergizi.
  4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.

Diacara ini juga Bapak kepala Desa Baturagung menyampaikan “jika ada suatu program yang menyangkut kesehatan generasi kita kenapa enggak, kalau tidak dimulai sekarang kapan lagi, dan kita sebagai warga yang baik harus selalu mendukung kegiatan seperti ini.”

Perlu diketahui stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya. Mudahnya, stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya dan memiliki penyebab utama kekurangan nutrisi. Banyak yang tidak tahu kalau anak pendek adalah tanda dari adanya masalah gizi kronis pada pertumbuhan tubuh si kecil. Hanya saja, perlu diingat bahwa anak pendek belum tentu stunting, sedangkan anak stunting pasti terlihat pendek.

Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin yaitu:

  • Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari pertama kehidupan bayi.
  • Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care(ANC) secara rutin dan berkala.
  • Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan, maupun puskesmas.
  • Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
  • Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
  • Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
  • Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.

Sementara itu cara mencegah stunting pada balita, yaitu:

  • Rutin memantaupertumbuhan perkembangan balita.
  • Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
  • Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
  • Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.

Acara ditutup dengan penandatanganan kesepakatan pencegahan stunting oleh ibu hamil, ketua fkd, dan kader yang hadir dalak kegiatan tersebut. (Sid Baturagung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *