Menindaklanjuti Instruksi dari Kementrian Komunikasi dan Informatika melalui Dirjen Pemberdayaan Informatika dan Surat dari PT Debindimulti Adhiwasti No.196/DEB/LitDig’22/VII/2022 tanggal 13 Juli 2022 perihal permohonan Dukungan, maka dilaksanakanlah webinar “Indonesia Makin Cakap Digital” di Wilayah Jawa Tengah – DIY.
Untuk itu pada tanggal 26 Juli 2022 Pemerintah Desa Baturagung menggelar pelaksanaan webinar secara bersama-sama alias nonton bareng (nobar). Acara yang dimulai pukul 18.30 – 20.30 WIB ini dilaksanakan di Balai Desa Baturagung. Dan di hadiri oleh Kepala Desa Baturagung berserta perangkatnya, Ketua BPD, pengurus BUMDesa, Pengurus RT/RW, Kepala Dusun serta Pengurus PKK dan Posyandu Desa.
Dengan tema “Tantangan Transformasi Digital bagi kemajuan Perekonomian Desa” acara tersebut berjalan lancar. Dari webinar ini bisa ditarik secara garis besar sebagai berikut : Ekonomi digital saat ini terus berkembang di dunia tak terkecuali di Indonesia, hal ini ditandai dari meningkatnya pengguna internet. Awal tahun 2021 pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020.
Terlebih saat pandemi covid-19 telah merubah mekanisme pelayanan jasa dan perilaku konsumen. Para pelaku usaha perlu berinovasi agar bagaimana bisa menyelaraskan kebiasaan baru para konsumen dari model jual beli konvensional menjadi e-commerce. Asosiasi Ecommerce Indonesia mencatat bahwa hingga Maret 2021 jumlah UMKM yang tergabung dalam berbagai marketplace telah mencapai kisaran 4,8 juta.
Angka tersebut mengalami kenaikan dari akhir 2020 sebesar 3,8 juta. Namun ternyata kemajuan digitalisasi tak hanya mendatangkan keuntungan bagi pelaku usaha yang mampu berkembang dalam mengikuti kemajuan teknologi, namun juga menjadikan ketimpangan bagi yang tidak mampu mengikuti perkembangan digitalisasi.
Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari digitalisasi bagi perkembangan perekonomian Indonesia diantanya pangsa pasar luas, transaksi lebih mudah, produksi meningkat, pembayaran lebih sederhana, dan promosi lebih variatif. Sedangkan sisi mudharat diantaranya kurangnya serapan tenaga kerja, rentan terjadi penipuan, dan plagiarisme. Selain itu sektor yang potensial berkembang di era digitalisai diantanya sektor keuangan, sektor pertanian, dan sektor kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif. (SID Baturagung)