Pada pertengahan bulan Maret ini para petani di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan sedang memasuki panen raya untuk musim tanam pertama. Mengikuti era jaman sekarang dengan kemajuan teknologi pertaniaanya para petani Desa Baturagung pun memanfaatkan mesin combine harvester atau biasa disebut kombi. Mesin ini dinilai lebih hemat tenaga, waktu dan biaya.
Menurut artikel yang dikutip dari https://dpkp.jogjaprov.go.id/. Dengan mesin combine harvester semua kegiatan ini dapat dikerjakan sekaligus dalam satu rangkaian pemanenan padi di sawah, sehingga hasilnya siap dijemur atau dijual. Jadi kegiatan panen menjadi sangat efisien baik dari jumlah tenaga maupun waktu. Dalam 1 Ha sawah yang biasa panen oleh 15 -20 orang selama 2 – 3 hari, tetapi dengan mesin combine harvester cukup 6 jam dengan 2 orang saja (Balitbangtan, 2015). Secara biaya, dengan menggunakan mesin combine harvester lebih hemat biaya sampai 50% daripada menggunakan tenaga manusia secara manual, menurut Sutarjo dari UPJA Pundong, Bantul.
Kecuali itu, kehilangan hasil gabah saat panen juga berkurang cukup banyak. Bila panen dengan menggunakan tenaga manusia secara manual adalah 16%, maka dengan menggunakan mesin combine harvester menjadi 4,1 – 5,4% (Pondan dkk, 2017). Manfaat lain yang didapat adalah hasil gabah bersih, tidak tercampur kotoran yang biasa ada bila dipanen secara manual.
Perlu diketahui kegiatan panen padi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan butir-butir padi yang sudah matang di sawah. Dalam kegiatan panen ini meliputi beberapa kegiatan yaitu: a) memotong jerami, b) mengangkut, c) merontok (threshing), d) membersihkan (cleaning) dan e) mengumpulkan (bagging) memasukkan gabah kedalam karung. Kegiatan memotong padi bertujuan untuk memotong tangkai malai padi, sehingga didapatkan butir butir padi yang ada di tangkai tersebut. Untuk kemudahan proses memotong maka dilakukan dengan menggunakan sabit, sehingga tidak tertutup kemungkinan pelepah dan daun padi ikut terpotong juga. Kegitan mengangkut yang dimaksud adalah memindahkan hasil potongan jerami sampai sedekat mungkin dengan alat perontok (thresher). Kegiatan merontok merupakan kegiatan melepaskan butir-butir padi dari tangkai malai sehingga didapatkan gabah. Tujuan kegiatan membersihkan adalah memisahkan materi lain selain gabah (pelepah, daun, batu dll) dan membuangnya, sehingga didapatkan gabah yang bersih. Kegiatan mengumpulkan atau bagging meliputi kegiatan mengumpulkan hasil gabah yang bersih kemudian dimasukkan ke dalam karung, dan diangkut ke gudang atau ke rumah, untuk selanjutnya diproses pengeringan dst.
Secara keseluruhan, kelima proses di atas merupakan kegiatan yang dilakukan di lahan sawah, sehingga bisa dibayangkan berapa banyak tenana dan waktu yang dibutuhkan dalam suasana terik matahari. Dalam kondisi demikian sangat mungkin petani mengerjakan kegiatan tersebut dengan cepat-cepat tidak lagi dengan cermat, faktor kehilangan hasil akan tinggi yang menurut Nugroho (2012) mencapai 16%. Itulah sebabnya diintroduksikan mesin combine harvester yang dapat membantu petani dalam proses panen dan mengurangi kehilangan hasil. (MAH)