Jum’at Lalu Warga Dusun Batur Nyadran di Makam Mbah Trobongso

Jumat Pon, 4 September 2020. Sudah menjadi adat setiap tahunnya, saat Jum’at Pon di bulan Suro ini. Warga Dusun Batur Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan rutin mengadakan Nyadran. Nyadran ini merupakan wujud penghormatan kepada para leluhur Desa. Yang mana para leluhur ini lah yang membabat alas Desa Baturagung.

Dulunya Desa Baturagung merupakan hutan belantara hingga datanglah Mbah Trobongso yang diutus Kanjeng Sunan Kalijaga untuk membabat alas dan menyebarkan agama islam di Desa Baturagung ini. Dari asal muasal ini lah kini setiap tahunnya Dusun Batur selalu mengadakan Nyadran di Makam Mbah Trobongso.

Serangkaian acara nyadran dimulai dengan malam tirakatan di makam Mbah Trobongso, Do’a Tahlil dilanjut “Terbangan”.Terbang / Rebana sendiri adalah gendang berbentuk bundar dan pipih dan di Bingkai berbentuk lingkaran terbuat dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing.

Kesenian ini biasa dimainkan di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura. Rebana sering dipakai bersama gambus digunakan untuk mengiringi tarian zapin. Rebana juga digunakan untuk melantunkan kasidah dan hadroh.

Siangnya setelah selesai melaksanakan sholat Jum’at para warga Dusun Batur datang berbondong-bondong menuju ke punden makam Mbah Trobongso. Mereka membawa “Sego Berkat” yakni nasi berserta lauknya yang diwadahi kedalam wakul (wadah nasi untuk selametan). Kemudian Sego Berkat ini dikumpulkan menjadi satu. Dan oleh panitia nyadran akan diberikan beberapa iris daging kambing. Kemudian akan dibagikan lagi kepada semua orang yang hadir dalam nyadran ini. Setelah semua orang mendapatkan “Sego Berkat” ini. Maka acara selanjutnya adalah Tahlil dan Do’a. (MAH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *