Selasa 15 Oktober 2019, seluruh Kades, TPK, Bumdesa, dan KPMD melaksanakan Study Referensi sekaligus Bintek di Desa Tamansari Kec. Licin Banyuwangi. Kenapa ke Desa Tamansari karena, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes-PDTT) memilih 10 desa di Indonesia untuk mendapatkan penghargaan ‘Desa Wisata Award’. Desa Tamansari dinilai berhasil mengelola potensi pariwisata desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Perjalanan menuju Desa Tamansari, membutuhkan waktu sekitar waktu menit dengan jarak tempuh 24 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi. Lokasinya terletak di kaki Gunung Ijen, destinasi wisata yang terkenal dengan pemandangan blue firenya. Sebagai desa yang dilintasi jalan menuju wisata Gunung Ijen, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Tamansari berinisiatif untuk menggerakkan masyarakat menjadikan rumahnya sebagai homestay.
Saat pertama mendirikan Bumdes pada 2015, dia bersama masyarakat sepakat mengenalkan potensi desanya dengan nama Desa Wisata Tamansari (Dewi Tari). Selain homestay di dalamnya terdapat paket wisata ke Kampung Penambang, Kampung Bunga dan Kampung Susu. Saat ini jaringan bisnis pariwisata dan usaha yang dikelola Bumdes Desa Tamansari mencapai Rp 30 juta per bulan. Pemasukan ini ternyata masih belum maksimal.
Sering jadi tempat studi banding pada bidang pelayanan publik, Desa Tamansari juga menjadi pioner dalam pelayanan Smart Kampung berbasis IT. Pengurusan seperti KTP, SPM Online, KK dan izin usaha cukup diurus di tingkat desa, dengan jam pelayanan mulai pagi hingga pukul 22.00 WIB. Selain itu, di kantor Desa Tamansari juga terdapat tiga ruang perpustakaan untuk Ibu PKK, anak-anak dan masyarakat umum. Para pemuda juga sering memanfaatkan menjadi tempat akses Wifi. (MAH)